judi casino online

Tahukah kamu kamu sekalian siapakah pemilik jaringan kasino terbesar pada kancah internasional? Biasanya kisah kisah semacam ini menjadi gosip isapan jempol atau malah menjadi tebak menebak antar kawan yang menjadi perdebatan panjang. Agar hal seperti ini tidak berulang maka kali ini Sang Penulis hendak menuliskan artikel yang berisikan biografi dan perjalanan hidup dari seorang pria yang merupakan bandar kasino terbesar di seluruh saentaro dunia. Semoga kisah dari pria ini dapat memotivasi kalian dan menjadikan wawasan kalian tentang dunia perjudian menjadi semakin bervariasi dan bertambah.

Jika kalian sedang mengalami kekalahan jangan sedih lalu mencari kambing hitam ke kanan dan ke kiri, berhentilah sejenak hiburlah diri dengan artikel artikel wawasan umum seperti artikel ini, jika kalian sedang menang lalu mengalami kejenuhan dan merasa puas akan jumlah kemenangan juga kalian silahkan menyibukkan diri dengan kisah berikut ini agar kalian dapat mempunyai mimpi lebih besar dan besar lagi. Tanpa menghabiskan waktu kalian lebih lanjut yuk kalian simak biografi dan kisah hidup dari seorang pria yang bergelar Raja Judi Kasino Asli bernama Sheldon Adelson yang dipersembahkan oleh Sang Penulis.

  • Ringkasan Kekayaan Sheldon Adelson

Sheldon Adelson, lahir di Amerika Serikat kota Boston, Negara Bagian Massachusetts 4 Agustus tahun 1933 dan meninggal 23 September 2020 adalah seorang pemilik jaringan kasino dan hiburan terkenal di seluruh dunia yang memiliki nama “Sands”. Saat ini jaringan Sands memiliki 16 hotel, resort dan kasino di seluruh dunia namun utamanya berada di Kota Las Vegas, propinsi Makau Cina, dan Singapura. Kasino kasino terkenal milik jaringan Sands ini adalah The Venetian Las Vegas ( Salah satu kasino terpopuler yang fokus akan perjudian dengan jenis permainan terbanyak ), The Pallazo, The Venetian Macao ( Ini adalah kasino terbesar di propinsi Makau ), Marina Bay Sands Casino ( Ini adalah komplek kasino di Singapura ), Four Seasons Hotel Macao.

Dengan jaringan raksasa dan kasino kasino super besar yang dimilikinya ini membuat Sheldon Adelson masuk dalam daftar Forbes, yaitu daftar orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke – 28 pada daftar Forbes di tahun 2020 dengan jumlah kekayaan pribadi hingga mencapai 33,5 Milyar US Dollar.

  • Awal Kehidupan

Tentunya sama seperti orang orang pada umumnya, Sheldon lahir dari keluarga menengah ke bawah dari orang tua yaitu ayah yang berprofesi sebagai supir taksi dan ibunya penjual alat alat jahit. Pada umur 12 tahun, ia meminjam sejumlah uang sebesar 14 juta rupiah dari pamannya untuk membeli ijin berjualan koran kemudian ia menitipkan koran koran tersebut ke anak jalanan untuk mereka jual sekaligus menjadi pekerjaan bagi anak anak jalanan. Bisnisnya meledak, lalu pada umur 16 tahun ia meminjam uang kembali ke pamannya kali ini nilainya tidak tanggung tanggung yaitu sebesar 1,5 Milyar rupiah untuk memulai bisnis berjualan mesin penjual permen. Bisnis ini pun meledak di pasaran, banyak warga amerika ketika itu membeli permen permen dari mesin mesin semacam ini.

Ketika berumur 17 tahun, Sheldon memutuskan untuk masuk kuliah jurnalistik namun ia drop out karena terlalu fokus mengurus usahanya yang semakin berkembang. Kemudian demi status sosial di masyarakat, ia yang tidak lulus kuliah memutuskan mendaftar menjadi tentara. Setelah 10 tahun menjadi tentara, Sheldon merasa bahwa militer bukanlah dunianya maka ia pun membanting setir kembali menjadi pengusaha. Ia tetap teguh ingin menjadi pengusaha walaupun di kala itu kedua bisnisnya yaitu ijin berjualan loper koran dan mesin penjual permen telah bangkrut karena tidak dimanage dengan baik. Ia kemudian membuka pabrik tisu dari sisa sisa hasil keuntungan kedua bisnisnya sedari kecil itu, bisnis ini kemudian berjalan baik dan setahun kemudian ia membuka pula pabrik kimia yang menjual cairan pembersih jendela mobil, bisnis ini meledak dan setahun kemudian ia membuka usaha tour and travel. Nah inilah awalnya Sheldon menjadi cukup kaya, di umur 30an tahun ia telah menjadi jutawan.

  • Memulai Bisnis Casino

Dengan analisanya yang jeli, pada akhir tahun 1970an di umurnya yang sudah menginjak 47 tahun Sheldon dan kawan kawannya menawarkan diri untuk menjadi EO Comdex yaitu pagelaran expo dari alat alat komputer. Pagelaran komputer ini berlangsung selama belasan tahun sampai tahun 1990an, lalu Sheldon dan kawan kawannya menjual perusahaan EO ini kepada Softbank perusahaan komputer asal jepang seharga 862 juta Dollar, dimana bagiannya sendiri mencapai 500juta Dollar pada tahun 1995. Namun sebelumnya di tahun 1989, Sheldon membeli Sands Casino lalu melakukan renovasi besar besaran dan pada tahun 2003 Sands kasino lah yang pertama kali mempunyai ide untuk membuat kanal kanal air di dalam Mall, Resort, dan kasino yang akan dilayari oleh sebuah gondola ( sampan ) hingga Kasino ini disebut The Venetians.

Pengunjung dan penjudi dapat merasakan keindahan dari The Venetians dengan menaiki gondolo berkeliling melihat lihat Mall, hotel, taman rekreasi, sampai kasino. Dan Sheldon juga menyediakan permainan terbanyak untuk Kasino di las Vegas agar memuaskan para pengunjung yang berniat berjudi di rumah kasinonya, hingga kini The Venetian Las Vegas terkenal sebagai Kasino dengan permainan judi terbanyak di Las Vegas.

Walaupun di masa tuanya, Sheldon menderita kanker darah ia tetap menjabat sebagai CEO dari Sand Corporation. Ia banyak memberikan trik trik untuk para penjudi disana, salah satunya adalah metode metode taruhan jenis D’alembert dan juga metode anti martingale karena ia berpendapat yang membedakan orang sukses dengan yang tidak adalah nyalinya.

Menurutnya ” Mengapa seseorang harus bersedih ketika kalah dalam perjudian? Karena uang masih dapat dicari namun kesempatan baik di dalam hidup tidak datang dua kali. Anggap saja anda sedang tidak beruntung dalam memainkan pilihan hidup, segeralah isi kembali kantong anda dengan uang lalu tunggulah saat kesempatan baik itu datang. Pastikan anda telah siap ketika kesempatannya datang, agar anda tidak selalu mengulang ulang mengisi kantong anda dengan uang lalu memberikannya dengan cuma cuma ke orang lain.”

Sekian artikel ini, semoga kisah dari Sheldon Adelson dapat memberikan kamu wawasan juga pelajaran hidup yang dapat dipetik ketika kamu sedang mengalami kemenangan maupun kekalahan dalam permainan judi online yang kamu gemari.